PILIHANRAKYAT.ID.Jakarta-Peristiwa penggerebekan asrama Papua di Surabaya dan Malang masih belum menemukan titik kejelasan malah semakin bertambah rumit. Baru-baru ini muncul statement dari politisi Golkar Yorrys Raweyai yang mengeluarkan pernyataan “Bubarkan Banser”. Dia mengaku kalau itu bukan pernyataannya tapi melainkan pernyataan masyarakat Sorong
“tolong digaris bawahi dan dipahami dengan baik,bahwa statement itu bukan dari saya, dan saya tidak pernah menyatakan hal tersebut,” ungkap Yorrys
Statement “Bubarkan Banser” mendapat respon lansung dari dari Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Yaqut Cholil Qoumas, menurut dia, tuntutan yang disampaikan oleh politisi Golkar bukan murni dari masyarakat setempat.
“kami tau siapa yang sedang bermain. Pernyataan pembubaran Banser itu tidak mewakili perasaan masyarakat Sorong pada umumnya,” ungkap Yaqut
Masyarakat Papua sangat menghormati Gus Dur bahkan menganggap Gus Dur sebagai bapak mereka dan Gus Dur cucu dari pendiri NU. Sehingga tidak mungkin Banser NU ikut penggrebekan asrama Papua yang notabe nya santrinya Gus Dur.
“itu bertentangan dengan prinsip dan ajaran kami sebagi santrinya Gus Dur”, kata Ketua Ansor Cabang Surabaya Faridz Afif (25/8/2019)
Gubernur Papua,Lukas Enembe beberapa hari sebelumnya,juga tidak yakin jika yang melakukan penggerebakan itu santrinya Gus Dur apalagi Gubernur Jatim adalah santri Gus Dur.
“Saya sampaikan, orang Papua mencintai Gus Dur, Ibu Gubernur tuh kadernya Gus Dur, kenapa mahasiswa saya dianiaya seperti itu hanya karena masalah bendera, tidak dibenarkan,” kata Enembe
Banser dan Papua layaknya saudara dari garis Gus Dur. Nu adalah Gus Dur dan Gus Dur adalah Bapak bagi Papua. (Cipto/PR.ID)