Raisa Disodori Tawaran Jadi ‘Aspri’ Hotman Paris Usai Gugatan Cerai

PILIHANRAKYAT.ID, Jakarta-Setelah berita gugatan cerai yang diajukan Raisa terhadap Hamish Daud diproses di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, perhatian publik kini tertuju pada sosok pengacara kondang Hotman Paris Hutapea—yang secara terbuka menawarkan Raisa posisi sebagai asisten pribadi, atau “aspri”.

Dalam unggahan Instagram pada hari Jumat, Hotman Paris menulis:

“Raisa: Mau jadi aspri Hotman? Kegantengan laki sifatnya sementara, tapi uang nafkah selama hidup!”

Unggahan tersebut memicu reaksi beragam: sebagian netizen mempertanyakan relevansi tawaran itu, sementara lainnya mengulik makna “aspri” dalam konteks selebritas Indonesia.

Seperti diketahui, pengajuan gugatan cerai Raisa terhadap Hamish Daud telah dikonfirmasi oleh PA Jaksel, menandai akhir dari delapan tahun pernikahan mereka.

Baca juga  Nikita Mirzani Beberkan Kedekatan Billy Syahputra Dengan Adik Olla Ramlan

Tawaran Hotman Paris terhadap Raisa muncul sesaat setelah berita tersebut viral—menunjuk pada kemungkinan bahwa langkah ini bukan sekadar spontan, melainkan bagian dari dinamika citra publik di ranah hiburan.

Dalam pengamatan pengamat media, fenomena selebritas yang mengalami peristiwa rumah tangga penting sering kali disusul oleh ‘agen peluang’ dalam bentuk kontrak endorsement, kolaborasi bisnis, atau—seperti dalam kasus ini—tawaran profesi alternatif. Yap, posisi “aspri” bagi figur publik dalam ranah hiburan dewasa ini bukan sekadar asisten administratif: seringkali melibatkan peran publik, endorsement dan sosial media.

Namun, bagi Raisa—which hingga kini lebih dikenal atas karya musikalnya—pilihan menerima tawaran tersebut akan membuka babak baru yang cukup jauh dari ranah karier utamanya.

Baca juga  Politik Itu Sepak Tanpa Bola II

Publik kini menantikan dua hal: konfirmasi resmi dari manajemen Raisa dan tanggapan lebih lanjut dari Hotman Paris. Apabila tawaran tersebut diterima, ini bisa menjadi pivot menarik dalam lanskap selebritas—juga keganjilan soal batas antara profesionalitas dan hiburan. Sebaliknya, jika ditolak, maka tawaran ini bisa dianggap sekadar gertakan media atau strategi buzz.

Akhirnya, terlepas dari babak berikutnya, yang jelas adalah bahwa setelah rumah tangga berakhir, karier publik Raisa kini memasuki fase baru yang lebih terbuka terhadap peluang—dan risiko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *