PILIHANRAKYAT. ID, Jakarta-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menegaskan komitmennya dalam mendukung kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif, termasuk dalam menjawab dinamika hubungan internasional yang menyangkut kawasan Timur Tengah.
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan usai rapat internal Dewan Pengurus Pusat (DPP), PDI-P mendorong pendekatan diplomatik yang lebih terbuka dalam rangka mendorong perdamaian, termasuk membuka ruang dialog dengan semua pihak yang terlibat konflik — termasuk Israel — tanpa meninggalkan prinsip utama mendukung kemerdekaan Palestina.
“Kami mendukung upaya diplomasi aktif yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, perdamaian, dan keadilan. Dialog adalah jembatan bagi solusi. Namun, posisi PDI Perjuangan tetap teguh mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan yang utuh,” ujar Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Sabtu (31/5).
Langkah ini dianggap sebagai bagian dari strategi diplomasi damai Indonesia yang lebih inklusif, sejalan dengan amanat UUD 1945 dan peran Indonesia sebagai negara besar di kawasan Asia Tenggara.
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Prof. Lina Marlina, menilai pernyataan PDI-P ini sebagai bentuk kematangan politik dan diplomasi. “Bukan soal membuka hubungan diplomatik dengan Israel secara langsung, tetapi membuka ruang komunikasi yang memungkinkan Indonesia menjadi mediator aktif di kawasan konflik,” jelasnya.
Sejumlah organisasi masyarakat sipil menyambut baik pendekatan ini, selama prinsip keadilan dan kemanusiaan tetap menjadi landasan utama. “Indonesia harus menjadi suara moderat yang mendorong solusi dua negara dan menghentikan kekerasan di semua pihak,” ujar Fajar, aktivis dari LSM Perdamaian Timur Tengah.
PDI-P menyatakan akan terus berkonsultasi dengan Presiden, Kementerian Luar Negeri, serta elemen masyarakat sebelum mengambil sikap resmi yang lebih jauh.




