PILIHANRAKYAT.ID, Jakarta-Presiden RI Prabowo Subianto memimpin langsung pemusnahan barang bukti narkotika seberat 214,84 ton, senilai sekitar Rp 29,37 triliun, di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta. Aksi ini menjadi simbol komitmen pemerintah dalam memberantas peredaran narkoba.
Dalam pemusnahan tersebut, berbagai jenis narkoba—mulai dari sabu, ganja, ekstasi, hingga obat-obatan terlarang lain—dihancurkan menggunakan incinerator setelah diuji laboratorium oleh tim forensik Polri. Presiden menekankan bahwa narkoba adalah musuh nyata yang harus diberantas bersama seluruh elemen bangsa.
“Jika tidak dicegah, disita, dan ditindak, narkoba ini bisa digunakan oleh 629 juta manusia—lebih dari dua kali jumlah penduduk Indonesia,” ujar Prabowo.
Prabowo menyerukan sinergi antarlembaga negara—Polri, BNN, Kejaksaan, Bea Cukai, intelijen, hingga pemerintah daerah—untuk memperkuat upaya pemberantasan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa pemusnahan ini merupakan langkah konsekuen dari penindakan hulu ke hilir jaringan narkoba.
Acara ini juga menjadi momen simbolis. Ketua DPR RI, Puan Maharani, hadir dan menegaskan bahwa narkoba bukan hanya masalah hukum, tetapi juga moral dan sosial yang membutuhkan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat. “Perang terhadap narkoba memerlukan edukasi keluarga, sekolah, komunitas, dan perhatian di ranah digital,” katanya.
Selain penegakan hukum yang tegas, Prabowo menekankan pentingnya rehabilitasi efektif dan pencegahan sejak dini, terutama bagi generasi muda. Ia juga memaparkan kemajuan transformasi kampung narkoba, dari 228 kampung menjadi 118 kampung bebas narkoba.
“Pemusnahan ini bukan sekadar simbol, tetapi bagian dari strategi nasional yang menyasar hulu hingga hilir peredaran narkoba,” ujar Prabowo menutup acara.
