PILIHANRAKYAT.ID, Blitar-Sebanyak 2.000 kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dari seluruh wilayah Jawa Tengah menghadiri acara Haul Bung Karno ke-55 yang digelar di kompleks Makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Minggu (22/6/2025).
Haul akbar tersebut merupakan bagian dari rangkaian agenda Bulan Bung Karno yang rutin diperingati setiap Juni, sebagai bentuk penghormatan terhadap Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, yang wafat pada 21 Juni 1970.
Rombongan kader PDIP Jateng dipimpin langsung oleh Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul. Mereka tiba di Blitar sejak Jumat malam dan mengikuti sejumlah rangkaian kegiatan seperti ziarah, tahlil akbar, hingga refleksi nilai-nilai perjuangan Bung Karno.
“Kami hadir bukan hanya untuk berziarah, tapi juga meneladani semangat nasionalisme, keberanian, dan gagasan besar Bung Karno tentang Indonesia. Ini menjadi penguat bagi seluruh kader dalam menghadapi tantangan bangsa ke depan,” ujar Bambang Pacul dalam sambutannya di hadapan ribuan peserta.
Acara haul juga dihadiri oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Sekjen Hasto Kristiyanto, serta sejumlah tokoh nasional dan kepala daerah dari PDIP. Mereka menyampaikan refleksi sejarah serta pentingnya menjaga ideologi Pancasila di tengah dinamika politik nasional.
Megawati dalam pidatonya menekankan pentingnya konsistensi kader dalam mengawal cita-cita proklamator bangsa. “Bung Karno selalu mengingatkan kita: jangan sekali-kali melupakan sejarah. Maka, kita hadir di sini untuk menjaga semangat itu tetap menyala,” tegas Megawati.
Selain haul dan ziarah, acara juga diisi dengan pembagian bantuan sosial, bazar UMKM, serta pentas budaya sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa Bung Karno dalam memperjuangkan kedaulatan bangsa.
Kehadiran ribuan kader PDIP dari Jawa Tengah mendapat sambutan hangat dari masyarakat Blitar. Sejumlah jalan menuju lokasi ziarah padat oleh peziarah dan masyarakat yang ingin menyaksikan langsung acara.
Haul Bung Karno ke-55 ini menjadi momentum konsolidasi politik PDIP sekaligus sarana penguatan ideologis menjelang Pemilu 2029.
