Daerah  

Ketua Komisi III Geram, Pelunasan Pembayaran Lahan Tambang Masih Terbengkalai

PILIHANRAKYAT. ID, Probolinggo-Proses pelunasan pembayaran lahan untuk proyek tambang kembali menuai sorotan. Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Probolinggo, Alfatih, mengungkapkan kekesalannya lantaran hingga kini pihak pemilik lahan belum menerima kekurangan pembayaran yang dijanjikan oleh pihak tambang.

Menurut Alfatih, pemilik lahan sudah berkali-kali diberi janji tanpa kepastian. Terakhir, pihak perusahaan tambang berjanji akan melakukan pelunasan pada 10 Juni 2025. Namun, hingga kini, pembayaran belum juga direalisasikan.

“Yang dijanjikan tanggal 10 Juni, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan. Pemilik lahan terus diombang-ambing dengan janji-janji. Ini sangat mengecewakan,” tegas Alfatih, Kamis (13/6/2025).

Baca juga  Gus AMI: Jika Ingin Entaskan Kemiskinan, Perhatikan Pertanian

Diketahui, kekurangan pembayaran lahan tambang tersebut mencapai Rp90 juta. Jumlah tersebut telah menjadi polemik sejak beberapa waktu terakhir, dan Komisi III telah berulang kali memanggil pihak perusahaan untuk meminta kejelasan.

Salah satu pemilik lahan, yang enggan disebutkan namanya, mengaku sangat kecewa dan merasa dipermainkan.

“Sudah berkali-kali janji, tapi sampai hari ini tidak ada realisasi. Kami merasa dibohongi terus. Kalau memang tidak sanggup membayar, seharusnya bicara terus terang, jangan malah menghindar,” ujarnya dengan nada kesal.

Baca juga  Gus Fatih Bantu Masyarakat Dusun Jombo Wedusan Bangun Jalan; Tidak Ada Bantuan Dari Desa

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak perusahaan tambang belum memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi yang dilakukan Pilihanrakyat.id melalui sambungan telepon dan pesan singkat belum mendapatkan respon.

Alfatih mendesak agar pihak perusahaan segera memenuhi kewajibannya dan tidak terus menunda pelunasan. Ia juga meminta Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui dinas terkait ikut turun tangan menyelesaikan persoalan ini.

“Jangan sampai masyarakat dirugikan. Ini menyangkut hak pemilik lahan yang sudah menyerahkan tanahnya demi proyek tambang. Kalau terus seperti ini, kami akan ambil langkah tegas,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *