PILIHANRAKYAT.ID,Kendari- Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) berbuntut kericuhan. Peserta kongres tidak dapat mengontrol emosi. Bahkan, hingga mengakibatkan peserta kongres luka-luka.
Kericuhan demi kericuhan mewarnai sepanjang perhelatan kongres partai berlambang matahari putih yang digelar di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, sejak 10 Februari hingga 12 Februari 2020.
Awalnya, keributan terjadi saat ada pergerakan massa naik ke lantai 1 lewat tangga yang berada di lobi hotel, Senin (10/2/2020) pukul 14.40 Wita. Tidak lama kemudian, dari lobi hotel terdengar teriakan.
“Hentikan pendaftaran!” teriaknya.
Tak lama suara seperti barang dibanting juga terdengar dan keributan mulai pecah.
Tapi sesaat dari itu, aparat kepolisian yang berjaga di hotel tersebut langsung mengamankan situasi. Setidaknya ada tiga orang yang diamankan polisi. Namun kemudian, setelah keributan mereda ketiga orang tersebut dibebaskan.
Berdasarkan informasi yang beredar, salah satu pemicu keributan itu lantaran Zulkifli Hasan (Zulhas) belum mendaftar selaku caketum PAN. Pendaftaran caketum PAN sendiri paling lambat dilakukan pukul 17.00 Wita hari ini.
Hari beranjak sore, akhirnya Zulkifli Hasan datang mendaftar dengan menyerahkan formulir caketum kepada Sekretaris Panitia Pengarah (steering committee/SC) Kongres PAN, Saleh Partaonan Daulay. Zulhas menyebut dinamika yang terjadi dalam kongres kali ini merupakan hal biasa. Namun dia meyakini kalangan internal PAN akan kembali rukun setelah kongres.
Namun ketika dikonfirmasi pihak wartawan, Zulhas menyebut keributan itu terkait dengan kepesertaan DPW PAN Maluku dan Maluku Utara.
“Saya baca barusan, lupa saya. ID card juga keliru, tadi teman-teman registrasi sudah berjalan lancar ya, NTT lancar, Jawa Timur lancar. Memang Maluku dan Maluku Utara itu ada masalah, karena ada (ketua DPW-nya) plt-plt (pelaksana tugas),” kata Zulhas di lokasi kongres, Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2/2020). (Noeris/PR.ID)