News  

Puluhan Aksi Masa Yokyakarta Lawan; Monopoli Tanah Sebagai Biang Dari Kebakaran Hutan

Aksi Mahasiswa Jogja, (Foto: Nolhe)
Aksi Mahasiswa Jogja, (Foto: Nolhe)
banner 468x60

PILIHANRAKYT.ID, YOGYAKARTA – Aliansi Mahasiswa Yogyakarta yang terdiri dari Fron Perjuangan Rakyat (FBR), HMI UGM, Fron Aksi Mahasiswa Jalanan (Fam-J), Kalteng, Seruni, Jambi, Riau, dan Kaltim lakukan aksi terhadap kebijakan pemerintah, pada Sabtu, (21/9).

Aksi yang digelar di depan Benteng Vredeburk ini, tidak lain untuk menyuarakan persoalan yang terjadi akhir-akhir ini, khusunya terkait monopoli tanah yang menyebabkan kebakaran hutan Kalimantan dan Riau.

Pasalnya, kebakaran hutan ini sudah setiap tahun terjadi, namun reaksi dan juga penanggulangan yang dilakukan pemerintah masih belum seutuhnya dirasakan.

Terbukti sepanjang bulan Januari-Agustus 2019, lahan yang terbakar seluas 328.724 Ha. Dua puluh tujuh persen (89.563 Ha) adalah lahan Gambut  dengan 6.255 titik api yang tersebar di tujuh provinsi dengan rincian; Hutan Konservasi (28.854 Ha), Hutan Lindung (18.978 Ha), Produksi Terbatas (23.692 Ha), Produksi (61.140 Ha), Produksi Konservasi (29.642 Ha), dan APL (166.417 Ha).

Sementara itu, delapan puluh persen dari luas hutan dan lahan yang dibakar berada di areal konsesi perusahaan. “Dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah sejauh ini masih tahap pemadaman api,” tegas Kuni N.A selaku Kordinator Umum (Kordum) aksi.

Akibat kebakaran hutan yang menjadi kabut asap tebal itu berdampak terhadap kesehatan masyarakt. Hasil rilis Kementrian Kesehatan bahwa penyakit yang ditimbulkana berupa ISPA, Asma, Paru Obstruktif Kronik, Jantung dan Iritasi.

Selain itu, tak sedikit korban yang berjatuhan lantaran kabut asap yang menyelimuti ruang hidup mereka. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Aliansi Mahasiswa Yogyakarta terkait korban asab adalah.

Penderita ISPA di Riau sejak Januari-September 2019 berjumlah 281.626 orang. Di Jambi sejak Juli Hingga Agustus mencapai 15.047 orang, Palembang Sejak Maret sampai September mencapai 76.236 orang, Sumatera Selatan selama Agustus sampai Minggu pertama September mencapai 32.815 orang. 

Kalimantan Barat pada Bulan Juli  berjumlah 15.468 orang, Palangkaraya dari Mei-September 11.758 orang, Banjar Baru Kalimantan Selatan dari Juni hingga Agustus berjumlah 10.360. Sedangkan yang meninggal berjumlah 2 orang, 1 bayi di Banyuasin, 1 orang dewasa di Riau.

Melihat situasi itu, Alainsi Mahasiswa Yogyakarta menyatakan sikap:

1. Menuntut Pemerintah Jokowi Bertanggung jawab atas masalah asap

2. Laksanakan Putusan Mahkamah Agung (MA) tahun 2015 terkait pembakaran lahan

3. Ganti rugi lahan pertanian rakyat

4. Cabut Hak Guna Usaha (HGU)

5. Hentikan monopoli dan perampasan tanah masyarakat adat.

“Semua kejadian itu tidak lain hanya kepentingan korporasi, maka kami menuntut untuk sesegera mungkin pemerintah bertindak karena nyawa manusia tidak bisa kita biarkan hanya karena kepentingan belak,” ucap Kuni N.A selaku Koordinator Umum (Kordum).

Sedangkan korporasi yang ditetapkan sebagai tersangka; PT. ABP, PT. AEL, PT. SKN ( Perusahaan Sawit di Kalbar),  PT. KS (Kalteng) dan PT. Sumber Sawit Sejahtera (SSS) di Riau. (Rifai/PR.ID)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *