PILIHANRAKYAT.ID, Probolinggo-Anggota MPR Anisah Syakur menggelar sosialisasi 4 Pilar MPR di Pondok Pesantren Tarbiyatul Aulad Wonomerto di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Di depan Alumni, santri dan elemen masyarakat lain, ia juga menjelaskan peran ulama, santri, dan pesantren semakin diakui oleh pemerintah saat ini. Pondok pesantren menjadi benteng pertahanan empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Undang-Undang Dasar 1945.
“Saya bersyukur bisa bersilaturahmi disini. Silaturahmi bisa menambah umur dan rezeki. Saya hadir disini mengajak santri dan masyarakat untuk terus menjaga dan menguatkan nilai-nilai 4 Pilar dan tidak perlu diragukan lagi. Santri dan pondok pesantren berperan besar dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga keutuhan NKRI”. Ujar Anisah saat menjelaskan perihal 4 Pilar, Rabu (16/3/2022).
Dalam sosialisasi itu, Anisah memuji peran para ulama dan santri dalam ikut memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kata dia, ulama dan santri mempunyai peran besar kepada negeri ini. Sebab peran yang dimainkan oleh ulama dan santri tak hanya pada masa-masa kemerdekaan saja, tetapi juga saat ini. Dalam masa reformasi, banyak ulama menjadi pemimpin.
“Banyak ulama menjadi kepala daerah, bahkan ada yang menjadi wakil presiden bahkan pernah menjadi presiden,” tuturnya.
Anggota DPR RI dari Fraksi PKB itu berharap agar kondisi ulama, santri, dan pesantren terus diperhatikan. Ia mengakui peran ulama, santri, dan pesantren semakin diakui oleh pemerintah dan DPR.
“Bangsa Indonesia saat ini memiliki Hari Santri. Bukti lain semakin diakui adalah adanya UU Pesantren. Sebagai wakil rakyat kita telah berhasil membuat UU Pesantren. Dengan adanya undang-undang itu membuktikan pesantren semakin diakui,” pungkasnya.
Hal itu juga dikatakan Kyai Karanglegi selaku Pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul Aulad Wonomerto. Peran tersebut, kata dia, harus tetap dipertahankan, mengingat saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi ujian dan tantangan lantaran maraknya gerakan dan aksi yang mengancam kebhinnekaan dan persatuan bangsa.
Ulama dan pengasuh ponpes, merupakan tokoh yang mempunyai fungsi strategis sebagai pengayom dan pemersatu umat. “Signifikansi peran tersebut karena pondok pesantren bekerja membentuk akhlak anak didik yang nantinya menjadi pewaris bangsa. Tentunya memberikan pendidikan berbasiskan agama Islam yang rahmatan lil alamin. Islam yang sejuk, Islam yang toleran,” kata Karanglegi.
“Bila dalam agama Islam ada Rukun Islam dan Rukun Iman, maka 4 Pilar merupakan rukun dalam berbangsa dan bernegara Indonesia, sehingga wajib hukumnya untuk menjaga 4 Pilar,” ujarnya
Para pendiri negara ini, kata dia, sudah menyepakati bentuk negara dan sistem pemerintahan yang mengakomodasi seluruh kelompok, golongan, dan semua agama yang ada di Indonesia. “Saya sering berpesan agar kita menempatkan posisi kita sebagai orang Indonesia yang beragama islam. Bukan sebaliknya menempatkan sebagai orang islam yang kebetulan berada di Indonesia. Dengan begitu ada rasa tanggung jawab manakala bangsa ini diganggu. Itu adalah manifestasi nyata dari hubbul wathan minal iman,” Pungkasnya.
Seorang Politisi juga mengamini bahwa seorang santri sudah tidak diragukan lagi dalam menjaga NKRI. Sebab santri diajarkan untuk mencintai negaranya dengan selalu menjaga, merawat dan memajukan negaranya.
“sejarah menjadi saksi nyata. Para ulama’ dan santrilah yang berada digaris terdepan dalam mengusir dan menjaga keutuhan NKRI” Jelas Adi seorang Politisi PKB yang saat ini telah menjadi TA dari Anisah Syakur, Rabu (23/03/2022)
Adi juga secara tegas mengatakan “jika tidak ada resolusi jihad dari ulama’ mungkin Indonesia berada dalam penjajahan lagi” tegasnya