Puisi Massa Partai Politik | Pernyataan Nurani | Grafitti | Evolusi Mental | Penyair (Ber) Sumpah Pemuda

Kontributor: Achmad Sulaiman 

Massa Partai Politik 

Selamat datang hari getir,
bagimu sepasukan tempur kekuasaan.
nikmatilah euforia canda tawa,
penanda kesengsaraaan jiwa

langit yang bertahta di kepala,
sebentar lagi berganti malaikat maut.
dan bumi renta sudah menganga,
siap melumat mayatmu tanpa doa

istirahatlah pada ombak damai di laut dadamu.
tidurlah dengan lumba-lumba di karang otakmu.
dengarkan denyut dan nafasmu sebelum maut tiba

astaga, jantungmu menyanyikan lukanya jiwa:
“ini kemenangan hampa di atas tipu daya
semoga tak sia-sia dari setiap yang tersisa”

2013-2014

(Sumber Gambar: Ilustrasi. (dakwatuna.com / hdn) dalam http://www.dakwatuna.com/2013/03/25/29910/strategi-meraih-simpati-massa/#axzz3qCXX0txF)

Pernyataan Nurani 

Kepada siapa kami percayakan cinta dan kuasa
Ketika tak lagi ada sumber cahaya langit
Impian perdamaian dengan kehidupan bumi
Sudah penuh terisi serangkaian penindasan

Penjajahan terselubung bertopeng surga dunia
Propaganda kejahatan menjelma tarian perut
Kekacauan dikemas dengan pita warna pelangi
Agar pengetahuan terbunuh tanpa saksi

O, Ksatria dari segala anak benua
Bangkit dan taburkanlah bunga-bunga cinta
Di atas pusara kebijaksanaan kuasa manusia

Harapan kami biar tak hampa
Cita-cita para pendahulu biar tak luka
Dan dunia tak lagi berwajah pura-pura

Baca juga  Nyanyian Untuk Tuhan (Sajak-sajak Misnama)

2013

Grafitti 

kupahat jiwaku dengan gubahan soneta setiap hari
dengan mata elang di cakrawala yang tajam
dan lapar. setangkup pesona hijau dan biru
diperas dan diperas sampai hanya makna

aku diam di tempatku tanpa berbuat sesuatu
sambil menghibur hati dengan soneta sehari-hari
hidup tentram rasanya tanpa bayangan penyair
dari derita kemiskinan puisi dan syair murni

dengan soneta lugu aku pahami dunia
perlahan-lahan kutemui lapisan-lapisan makna
pada kenyataan hidup penuh omong kosong

lalu kunyatakan pada orang-orang kesana
kemari demi melipur sedih hati sendiri
yang terpatri di dinding perjalanan jadi grafitti.

2013

Evolusi Mental 

aku perlu ke dokter ginjal dan psikiater
tapi aku sehat raga dan jiwaku serasa normal
kendati sering aku murung dan tubuh gemetar
setiap berjumpa dengan para kader revolusioner

aku menghendaki perubahan total di hidup ini
sebab aku mencintai diriku dan duniaku
namun heroisme kawan-kawan menjadi lawan
menjelma jarum suntik penenang jantung

sudah tak terkalkulasi jumlah kesia-siaan waktu
oleh pertikaian dak terbentuk-tak bermakna
yang memotong-motong tabuhku; dunia cintaku

Baca juga  [Video] Kewajiban seorang penyair - Puisi Pablo Neruda

rumah-rumah nurani kita tak lagi berpintu
pada dinding rapuh tangan mengetuk kalbu
demi pertemuan sederhana dengan sang guru

2013

Penyair (Ber) Sumpah Pemuda 

penyair tua-tua keladi berdeklamasi : sumpah pemuda
adalah puisi sakti, sejarah dicipta dan tersiar ke mancanegara
pemuda-pemudi dari pulau-pulau Nusantara bersatu
mencipta sang saka merah putih tanpa warna biru

beratus-ratus tahun lalu perjuangan telah dikobarkan
darah tumpah yang berarti kesetiaan pada tanah pusaka
nyawa melayang tanda pengabdian akan ibu pertiwi
tak peduli jika penghianat maraup perjuangannya

hari ini, nyanyian dan sumpah kembali direfleksikan
diurai lagi kesaktiannya tanpa ada gerakan nyata
pemuda-pemudi hanya berteriak untuk ritual politik

barangkali, sejarah mesti diulang demi ini negeri
kemerdekaan telah kian terang hanya dimiliki penguasa
dan para penyair semakin jauh dari padanya.

2013

Achmad Sulaiman adalah pemangku blog pilihan rakyat (pilihanrakyatnews.blogspot.co.id). Juga seorang blogger dan penulis lepas. Sesekali diundang menjadi Notulen, moderator, dan pembaca puisi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *