PILIHANRAKYAT.ID, Jakarta – Bawaslu Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar kegiatan Sosialisasi Kerawanan Tahapan Kampanye yang bertemakan “Strategi Pencegahan Potensi Kerawanan Tahapan Kampanye, yang bertempat di Millennium Hotel Sirih, Jakarta (23/10/2024).
Sementara peserta terdiri dari Kesbangpol, Organisasi Keagamaan, Organisasi Kemahasiswaan, Organisasi Kepemudaan, FKDM, FKUB, DMI, Media, Tokoh Masyarakat, Pemantau Pemilu, dan Pangawas tingkat Kecamatan se-Jakarta Pusat.
Pada kegiatan tersebut, Ketua Bawaslu Jakarta Pusat, Chistian Nelson Pangkey dalam Sambutannya Menyampaikan bahwasanya tensi ketegangan politik biasanya pada penyelenggaraan Pilkada akan lebih tinggi. Oleh karena itu Bawaslu dan masyarakat Jakarta harus berkolaborasi dalam mengawal Pilkada DKI Jakarta Tahun 2024 ini
“Biasanya tensi ketegangan politik dalam momentum Pilkada biasanya memiliki tensi yang lebih tinggi ketimbang Pemilu. Kontestasi politik dan fanatisme pendukung biasanya lebih besar di Pilkada. Hal itu terbukti pada pelaksanaan Pilkada DKI tahun 2017 lalu. Yang pada saat itu banyak orang beranggapan akan biasa-biasa saja ternyata tensi politiknya sangat tinggi. Oleh karena itu Bawaslu akan terus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta atau berkolaborasi dalam mengawal Pilkada tahun ini”. Ungkap Nelson
Oleh karena itu Bawaslu selain terus mengajak masyarakat ikut serta melakukan pencegahan, Bawaslu juga secara maraton akan terus melakukan pembekalan dan sosialisasi kepada seluruh perangkat disetiap tingkatan di internal Bawaslu hingga kekuatan eksternal seperti seluruh stakeholder juga bisa ikut mengambil peran penting dalam melakukan pencegahan dan mengawasi seluruh tahapan Pilkada 2024.
Selain itu, M. Halman Muhdar selaku Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kota Jakarta Pusat menegaskan bahwa kegiatan Sosialisasi Kerawanan Kampanye ini merupakan bagian dari komitmen Bawaslu Jakarta Pusat dalam mengawal penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta Tahun 2024 ini dapat berjalan dengan luber, jurdil dan sesuai peraturan perundang-undangan.
Bawaslu dan masyarakat Jakarta ini harus bersatu mengawal pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta. Bahkan Bawaslu mengharapkan tidak hanya Bawaslu yang melakukan pencegahan kerawanan potensi terjadinya pelanggaran. Melainkan juga dapat berkolaborasi dengan masyarakat Jakarta.
“Kolaborasi pencegahan Bawaslu Jakarta Pusat dengan tokoh agama, organisasi keagamaan lintas iman seperti NU, Muhammadiyah, PGI, WALUBI, MATAKIN, organisasi kepemudaan, atau lembaga seperti FKDM, FPK, dan DMI akan sangat membantu Bawaslu dalam mengawal pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta tahun 2024 ini”. Ungkapnya
Bawaslu Jakarta Pusat juga menyadari akan keterbatasan pengawas dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat untuk memastikan tahapan pemilihan berjalan sesuai prosedur yang ada. Oleh karena itu harapan kepada seluruh peserta kegiatan, bahwasanya kegiatan Sosialisasi Kerawanan Tahapan Kampanye ini menjadi jembatan bagi Bawaslu untuk memberikan edukasi politik pada publik terkait tugas-tugas Bawaslu dan perlunya dukungan dari masyarakat dalam melakukan pencegahan dan pengawasan tahapan Pilkada 2024 ini.
Adapun narasumber yang hadir pada kegiatan Sosialisasi Kerawanan Pemilihan Serentak Tahun 2024 kali ini yaitu Abhan (Ketua Bawaslu RI 2017-2022) dan Ahsanul Minan (Dosen Hukum Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA).