PILIHANRAKYAT.ID, Probolinggo-Mesin politik Partai NasDem Kabupaten Probolinggo mulai dipanaskan menuju Pemilu 2029. Dini Rahmania, politisi muda sekaligus anggota DPR RI, resmi ditunjuk sebagai Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Probolinggo.
Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua DPW NasDem Jawa Timur, Lita Machfud Arifin, dalam acara yang digelar di Kantor DPD NasDem Kraksaan pada Sabtu (28/6/2025). Sejumlah tokoh partai, kader, dan simpatisan turut hadir, menandai langkah serius NasDem untuk kembali menjadi kekuatan politik dominan di Tapal Kuda.
Dalam sambutannya, Lita menekankan pentingnya membangun kembali kepercayaan publik terhadap partai politik. Ia meminta seluruh struktur DPD hingga tingkat desa untuk tidak hanya hadir secara simbolik, tapi benar-benar bekerja nyata untuk masyarakat.
“NasDem harus hadir bukan hanya di baliho, tapi di hati rakyat,” tegas Lita.
Sementara itu, Dini Rahmania menyampaikan tekad besar untuk mengembalikan kejayaan partai di daerah kelahirannya. Pada Pemilu 2019, NasDem meraih 16 kursi DPRD Kabupaten Probolinggo. Namun pada 2024, jumlah itu merosot drastis menjadi hanya 8 kursi. Kini, Dini membawa misi khusus: merebut kembali 16 kursi pada Pemilu 2029.
“Kita tidak sedang memulai dari nol, tapi dari titik refleksi. Target kami jelas: 16 kursi. Dan itu bukan sekadar angka, melainkan amanat rakyat yang harus kami perjuangkan,” tegas Dini.
Sebagai anak dari Hasan Aminuddin, tokoh politik legendaris Probolinggo yang kini tersandung kasus hukum, Dini dihadapkan pada tantangan besar. Namun dengan dukungan kader muda dan strategi akar rumput, ia yakin NasDem bisa bangkit lebih kuat, bersih, dan relevan di mata pemilih baru.
Langkah awal kepemimpinan Dini akan difokuskan pada konsolidasi internal, penguatan struktur sampai tingkat desa, dan regenerasi kader untuk menghadapi Pilkada 2024 serta Pemilu 2029.
Dengan target ambisius dan strategi menyeluruh, DPD NasDem Probolinggo di bawah kendali Dini Rahmania diprediksi akan menjadi salah satu kekuatan politik yang patut diperhitungkan kembali.