Fitria Nur Isnaini, Belia Yang Memilih Berdesa Sebagai Jalan Hidupnya

banner 468x60

PILIHANRAKYAT.ID, Bojonegoro-Saya lahir disebuah desa kecil di pesisir Bengawan solo, tepatnya di di desa Ketileng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro. Disinilah saya ingin mengabdikan diri saya, karena saya bangga dengan tanah kelahiran saja, begitu ungkap dara 23 tahun mengawali.

Namanya, Nur Fitria Isnaini, seorang belia yang tercatat sebagai mahasiswa UTM (Universitas Trunojoyo Madura) saat ini sudah memasuki semester akhir. Hari harinya disibukan dengan menyelesaikan skripsi dan berkegiatan di sebuah lembaga sosial dan juga membantu pemerintah desanya.

Berdesa itu jalan hidup, berdesa itu pilihan. Bagaimana desa bisa maju jika generasi mudanya memilih keluar desa. Cetus belia anak pasangan Wito dan Watiah dengan senyum khasnya.

Dara cantik yang boleh dikatakan super sibuk dan tak pernah lelah itu menerima kunjungan awak media dimana dia berkegiatan, yaitu di basecamp sebuah LSM dimana dia digembleng dan saat ini menjadi tulang punggungnya.

Ya seperti ini kegiatan saya mas, tiap hari. Di basecamp ini saya dapat kesempatan dan ruang yang cukup untuk mengimplementasikan kemampuan yang saya dapat dari bangku kuliah. Pertama ya terasa kaku, karena saya lihat para senior dilembaga ini sudah begitu matang jika bicara soal program pemberdayaan masyarakat.

Saya berfikir, tempat seperti ini yang saya butuhkan. Mereka semua adalah para pendekar nya berdesa, ada lek Sur (ketua LSM Gemuruh) dan kang Har (direktur Seminarl Foundation) ditambah pegiat lain yang selama ini sudah berkecimpung.

Bersama orang-orang hebat ini saya ditempa. Tapi tetap hangat dalam komunikasi. Malah lebih banyak ketawanya mas, jadi saya dan yg lain gk ada bosanya ketika ngobrol santai dan berdiskusi dengan beliau-beliau.

Doakan skripsi saya lancar ya mas, agar saya segera bisa mengimplementasikan apa yang saya dapat di bangku kuliah kepada desa. Miris menang jika melihat bagaimana tata kelola desa, masih semrawut. Makanya saya memilih berdesa saja, untuk membantu agar desa saya maju.

Di Desa Ketileng Kecamatan Malo, Nur sapaan akrabnya juga menjadi pegiat, bersama rekan-rekanya dia didapuk sebagai relawan Pokja SDG’s. Ini menarik, harapanya agar desa memiliki bank data yang baik untuk rujukan pembangunan. Dari proses pendataan inilah desa memiliki orientasi yang jelas kemana arah kebijakan dan pembangunan di jalankan.

Selain itu Nur bersama teman-teman mahasiswa di desanya juga memberikan les privat kepada anak-anak SD, Ditengah Pandemi Meraka kurang mendapatkan asupan pembelajaran, karena semua masih belajar dirumah. Sedikit ilmu yang saya miliki semoga bisa membantu semangat belajar mereka.

Setelah wisuda akhir tahun nanti, semakin banyak waktu yang bisa saya curahkan untuk desa. Untuk berlembaga dan untuk kemajuan pendidikan generasi bangsa. Begitu dia mengakhiri obrolan di siang yg terik itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *