PILIHANRAKYAT.ID, Sumenep, Anggota Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Sumenep, Mohammad Saleh meminta pemerintah segera mengatasi masalah kelangkaan pupuk subsidi karena meresahkan petani di Sumenep.
Saleh mengatakan, pemerintah harus serius menangani masalah ini. Kelangkaan pupuk subsidi sudah tidak bisa ditolerir lagi.
“Saya harap pihak terkait dalam hal ini pemerintah melakukan tindakan cepat. Jangan sampai ada kesan bahwa pemerintah meremehkan petani dengan membiarkan masalah kelangkaan pupuk berlarut-larut,” terangnya, Rabu(02/12/2020)
Saleh mengatakan, meskipun saat ini pupuk non subsidi masih banyak ditemui dipasaran bukan berarti masalah kelangkaan pupuk bersubsidi selesai, mengingat harga pupuk non subsidi yang masih ternilai mahal.
“Iya pupuk non subsidi masih banyak di pasaran tapi hal itu bukan solusi terakhir bagi para petani, mengingat keberadaan ekonomi petani yang mulai lesu akibat pandemi covid-19,” terangnya.
Lebih lanjut Saleh menjelaskan, petani kesulitan mendapat pupuk subsidi karena beberapa faktor. Salah satunya adalah serentaknya musim tanam yang tidak diimbangi dengan ketersediaan pupuk yang cukup besar.
Selain itu, lanjut saleh adanya kios-kios nakal yang secara diam-diam menjual kepada mereka yang tidak tergabung pada kelompok tani dengan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). “Kios-kios nakal yang ingin meraup keuntungan besar ditengah kelangkaan pupuk juga menjadi fakto kelangkaan pupuk subsidi,” terangnya.
Disamping kios nakal, lebih lanjut saleh menjelaskan, keberadaan kelompok tani siluman juga menjadi deretan faktor yang mengakibatkan kelangkaan pupuk bersubsidi.
“Saat ini juga banyak kelompok tani yang dijadikan alat oknum tidak bertanggung jawab untuk mengambil pupuk yang kemudian pupuk itu dijual kembali dengan harga non supsidi,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Saleh berharap, pemerintah bisa melakukan pengawasan lebih ketat lagi terhadap kios-kios maupun kelompok tani. Tujuanya, untuk membatasi prilaku-prilaku yang merugikan kepada petani.
“Saya harap pemerintah bisa memberikan pengawan lebih ketat lagi terhadapa kios, agar supaya kelangkaan pupuk di sumenep tidak terulang lagi,” pungkasnya. (Nury/PR.ID)