Sajak-sajak Ahmad Faidi*

senja di pantai Mu (foto: okezone.com)
senja di pantai Mu

Sajak Nelayan

jauh berlayar di laut mata-Mu
angin begitu dingin
mengayuh perahu kayu
menjauh dari tepian

:inilah perahuku
derai rerindu
dari bukit-bukit kelu

ooh…
betapa layar mengembang melebihi tiang
angin penuh derak
mengarak ombak kian bergejolak
perahuku mengambang gamang
ke laut karang bertepi gelombang

ah!
kuhempaskan saja batang dayung
ke ombak bergulung
biar lebih pandai angin mengungkap badai
biar perahuku lebur
terberai di laut impian

Baca juga  Sulit Dipadamkan, Kebakaran Lahan Gambut di Gunung Malabar Bandung Makin Meluas

Jogja, 2009

Soliloqui


:di tepi sungai Gajah Wong

kau lihat sungai bergolak itu
air menciprat sambil bergemuruh
serupa tangan-tangan mengembang
melambai….
kemudian tenggelam dalam keruh

tapi, aku bukan pelaut
yang mengerti bahasa sungai
hanya di kedalamannya
lumut makin coklat
mengakar ke tebing-tebing masa lalu
diraba, ia membengkak seperti luka
dikepal, banal menggumpal setebal hayal

Baca juga  Migrasi

air beriak makin serak
saling berdesak
keruhnya, hingga ke muara benak

Jogja, 2009

Giris Matamu


jangan lagi bayangkan
apa saja yang berkisah tentang warna
sebab sunyi-sepi
bening di matamu
giris di tubuhku

Jogja, 2007

*Dosen di IAIN Salatiga Jawa Tenga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *