Sajak-sajak Salman Al-Madury

banner 468x60

Rukun Rindu

Setalah selesai menghitung waktu
jarak semakin meronta
Menghendaki sebuah jumpa

Maka terciptalah
Rukun rindu dengan 4 perkara
Pertama, mengasingkan diri
Kedua, menyeduh secangkir kopi
Ketiga, menghadirkan bayangmu
Terakhir , mengabadikan senyum manismu pada puisiku..

Yogyakarta 11, januari 2021

Kau Mahakarya

Setelah kata “pamitan”
Akan ada luka yang tersisakan
Yang akan mengubur dalam-dalam segala kenangan

Setelah kata “pulang”
Kita semua harus sama sama merelekan perpisahan
Yang Siap-siap membereskan segala memoar yang membahagiakan

Maka aku katakan:
Aku tak pernah menghendaki keduanya
Sebab kau adalah mahakarya besar dari segala puisi yang tercipta..

Yogyakarta 10,oktober 2021

Elegi Rindu

Bolehkah aku meminta sesuatu kepadamu?
Meminjamkan kedua tatapmu
Untuk mengingat seluruhku saat bersamamu

Cinta..
Kau boleh membenci atas segala kekhilafan ku
Tapi matamu berkata:
Kau pernah tersenyum sumringah atas segala kenangan manis yang telah berlalu

Cinta
Kau boleh mengutuk diriku
Dari segala luka yang tak sengaja pernah menggores batinmu
Tapi matamu lebih jujur, dia mengatakan:
Hati ini masih belum sanggup menghapus segala bayangmu

Lalu mengapa kau katakan tak mau lagi mengenalku?
Cinta…
Bukankah luka dan bahagia selalu menyertai insan yang memadu cinta.

Aku berharap kau tidak meninggalkan pulau sembilu
Jika belum benar-benar siap dilibas oleh rindu…

Yogyakarta 12 ,desember 2021

Jejak-Ku

Kesunyian adalah jalanku
Mencari tempat paling tenang

Kelaraan adalah ritualku
Mengasah batin mencari keabadian

Dan nestapa adalah langkah akhirku
Untuk menuju seluruh puncakmu

Dan semua akan abadi pada seluruh jejak tintaku
Yang aku bungkus dengan selaksa puisi

Yogyakarta 17, oktober 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *