Rukun Rindu
Setalah selesai menghitung waktu
jarak semakin meronta
Menghendaki sebuah jumpa
Maka terciptalah
Rukun rindu dengan 4 perkara
Pertama, mengasingkan diri
Kedua, menyeduh secangkir kopi
Ketiga, menghadirkan bayangmu
Terakhir , mengabadikan senyum manismu pada puisiku..
Yogyakarta 11, januari 2021
Kau Mahakarya
Setelah kata “pamitan”
Akan ada luka yang tersisakan
Yang akan mengubur dalam-dalam segala kenangan
Setelah kata “pulang”
Kita semua harus sama sama merelekan perpisahan
Yang Siap-siap membereskan segala memoar yang membahagiakan
Maka aku katakan:
Aku tak pernah menghendaki keduanya
Sebab kau adalah mahakarya besar dari segala puisi yang tercipta..
Yogyakarta 10,oktober 2021
Elegi Rindu
Bolehkah aku meminta sesuatu kepadamu?
Meminjamkan kedua tatapmu
Untuk mengingat seluruhku saat bersamamu
Cinta..
Kau boleh membenci atas segala kekhilafan ku
Tapi matamu berkata:
Kau pernah tersenyum sumringah atas segala kenangan manis yang telah berlalu
Cinta
Kau boleh mengutuk diriku
Dari segala luka yang tak sengaja pernah menggores batinmu
Tapi matamu lebih jujur, dia mengatakan:
Hati ini masih belum sanggup menghapus segala bayangmu
Lalu mengapa kau katakan tak mau lagi mengenalku?
Cinta…
Bukankah luka dan bahagia selalu menyertai insan yang memadu cinta.
Aku berharap kau tidak meninggalkan pulau sembilu
Jika belum benar-benar siap dilibas oleh rindu…
Yogyakarta 12 ,desember 2021
Jejak-Ku
Kesunyian adalah jalanku
Mencari tempat paling tenang
Kelaraan adalah ritualku
Mengasah batin mencari keabadian
Dan nestapa adalah langkah akhirku
Untuk menuju seluruh puncakmu
Dan semua akan abadi pada seluruh jejak tintaku
Yang aku bungkus dengan selaksa puisi
Yogyakarta 17, oktober 2021