Zulfydar Dorong Integrasi Sistem Informasi Intelijen Antar Lembaga dan Tingkatan Pemerintahan

Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Zulfydar Zaidar Mochtar

PILIHANRAKYAT.ID, Kalimantan Barat – Sekretaris Komisi I DPRD Kalimantan Barat, Zulfydar Zaidar Mochtar, menyerukan pentingnya integrasi menyeluruh terhadap Sistem Informasi Intelijen di Indonesia. Menurutnya, sistem ini perlu dikoneksikan secara lintas lembaga baik yang bersifat vertikal maupun non-vertikal serta lintas jenjang pemerintahan, mulai dari pusat hingga ke tingkat pemerintahan terbawah.

“Kalbar, dan mungkin seluruh provinsi di Indonesia, sangat membutuhkan sistem informasi intelijen yang saling terhubung,” ungkap Zulfydar seusai menghadiri acara di Gedung Zamrud, Minggu (13/04/2025).

Ia menjelaskan bahwa saat ini masing-masing lembaga memiliki pusat informasinya sendiri, namun belum terhubung satu sama lain. Padahal, menurutnya, integrasi sangat penting agar setiap data yang dimiliki dapat saling mendukung pengambilan kebijakan yang lebih cepat dan tepat.

Baca juga  LPI Nurul Ulum Mandala Gelar Pelantikan Serentak

Zulfydar menyoroti bahwa ketergantungan pada komunikasi protokoler yang bersifat formal sangat memperlambat aliran informasi. Ia menekankan bahwa dalam era digital, kecepatan informasi sangat menentukan, dan tanpa sistem yang terintegrasi, dokumentasi intelijen sering kali tidak komprehensif.

Jika sistem ini berhasil diintegrasikan, kata dia, maka para pengambil kebijakan di berbagai level pemerintahan akan bisa segera merespons situasi berdasarkan informasi yang akurat dan terkini. Ia juga mengusulkan agar sistem ini tidak terbatas pada sektor keamanan, melainkan bisa diterapkan di berbagai bidang.

Baca juga  28 Warga Kalbar Jadi Korban TPPO di Myanmar, Zulfydar Tegaskan Tidak Ada Toleransi

Meski mengakui bahwa setiap lembaga telah memiliki sistem informasinya sendiri, Zulfydar menilai sistem tersebut belum bekerja secara terpadu. Ia menekankan pentingnya sistem yang saling melengkapi, terlebih jika didukung teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) untuk pengolahan data dan visualisasi informasi.

Menurutnya, sistem informasi intelijen terintegrasi harus menjadi bagian dari penguatan intelijen nasional, bahkan di wilayah yang tidak sedang mengalami gangguan keamanan. Ia menutup pernyataannya dengan menyebut sistem ini sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras para personel intelijen yang selama ini mengumpulkan informasi demi kepentingan negara.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *