PILIHANRAKYAT.ID, Pamekasan – Anggota DPRD Pamekasan Fraksi Gelora, Mohammad Saedy Romli, mendorong pemerintah daerah untuk meninjau kembali efektivitas program yang telah dijalankan. Ia menilai rendahnya kesadaran masyarakat terhadap Kartu Identitas Anak (KIA) juga disebabkan oleh kurang optimalnya pelaksanaan program terkait. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya kajian lebih mendalam terhadap setiap program guna memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
“Setiap program perlu dikaji dengan serius. Jangan sampai merealisasikan kegiatan yang tidak ada manfaatnya,” pungkasnya
Kepemilikan Kartu Identitas Anak (KIA) di Kabupaten Pamekasan masih tergolong rendah. Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Pamekasan, dari total 250.742 anak yang wajib memiliki KIA, baru 61.676 anak yang telah mengantonginya. Artinya, masih ada 189.066 anak yang belum memiliki dokumen tersebut.
Plt Kepala Dispendukcapil Pamekasan, Saudi Rahman, menyebutkan bahwa rendahnya kepemilikan KIA disebabkan oleh minimnya pemahaman masyarakat tentang manfaat dokumen ini. Padahal, KIA berperan penting sebagai identitas resmi anak dalam sistem administrasi kependudukan.
Meski demikian, jumlah kepemilikan KIA terus mengalami peningkatan. Sebelumnya, hanya 60.034 anak atau 24,51 persen yang memiliki KIA, kini jumlahnya meningkat menjadi 61.676 anak atau sekitar 25,18 persen.
Untuk mempercepat peningkatan kepemilikan KIA, Dispendukcapil Pamekasan telah meluncurkan tiga program utama, yakni layanan three in one, SIP Pak Kades, dan pembuatan KIA di setiap satuan pendidikan. Melalui inovasi ini, diharapkan seluruh anak di Pamekasan dapat segera memiliki KIA.