News  

Kisah Pilu Ibu Eny dan Tiko yang Hidup di Rumah Mewah Tak Terurus Belasan Tahun

Kisah Pilu Ibu Eny dan Tiko yang Hidup di Rumah Mewah Tak Terurus Belasan Tahun
Kisah Pilu Ibu Eny dan Tiko yang Hidup di Rumah Mewah Tak Terurus Belasan Tahun
banner 468x60

PILIHANRAKYAT.ID – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur (Gulkarmat Jakarta Timur) membersihkan rumah mewah terbengkalai tempat tinggal Ibu Eny di Jl. Baron no. 48, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Sebuah video yang sebelumnya beredar di jejaring sosial menceritakan kisah Ibu Eny dan anaknya Tiko, yang tinggal di rumah mewah terbengkalai tanpa listrik dan air selama puluhan tahun.

Kasi Operations Manager Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, operasi pembersihan dilakukan atas permintaan sekelompok relawan yang khawatir dengan kondisi Ibu Eny.

Pada Rabu (4/1/2023), pihaknya mengerahkan Sebanyak 12 orang dan sebuah mobil pompa untuk pembersihan.

Staf Pengelola Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan sekelompok relawan turut serta membersihkan gedung mewah berlantai dua yang terbengkalai itu.

pada hari yang sama, mereka juga membabat tanaman liar yang menutupi pekarangan rumah. Tujuannya adalah menyelesaikan pembersihan.

Dalam beberapa video pendek yang diunggah akun @salmanalbana3378, kondisi rumah Bu Eny awalnya penuh semak belukar.

Beberapa pohon juga tumbuh di daerah tersebut. Padahal, tinggi pohon itu setinggi rumah berlantai dua. Rumah itu memiliki pagar besi setinggi lebih dari satu meter. Dinding rumah dicat dengan warna krem.

Rumah itu tampak luas di dalam dan memiliki banyak ruangan. Namun kondisinya sangat kotor, begitu juga dengan lantai, dinding dan bagian lainnya.

Kondisi situs juga sangat kotor. Ada video yang memperlihatkan kamar Bu Eny saat masih di lantai dua bersama suaminya.

Ada beberapa kamar di lantai dua, ada balkon di depan dan suasana di depan rumah terlihat dari balkon, seperti jalan dan deretan rumah tetangga.

Beberapa orang terlihat di dalam rumah dan menyapu lantai kamar. Petugas pemadam kebakaran juga melakukan pembersihan dengan menyemprotkan air.

Tiko merawat ibunya di sebuah rumah kosong sejak ayahnya meninggal pada 2010.

Ibu Tiko, diduga mengalami depresi setelah ditinggal suaminya. Untuk bertahan hidup di rumah tanpa air ledeng dan listrik, Tiko dan ibunya menampung air hujan untuk mandi dan memasak.

Informasi dari Solopos.com Dalam video singkat yang diunggah  Kamis, Tiko merawat ibunya dengan uang hasil kerja sebagai satpam kompleks.

Menurut laporan lain, setelah kepergian suami Ibu Eny, aliran listrik dan  air bersih terputus. Sejak saat itu, Tiko memenuhi kebutuhan airnya dengan  menampung air hujan dan mengambil air dari rumah tetangga.

Rumah tempat tinggal Tiko dan ibunya adalah milik teman ayah Tiko. Rumah tersebut dibangun pada tahun 2001 dan ditinggali oleh keluarga Tiko pada tahun 2009.

Rumah tersebut terbengkalai karena tidak terawat setelah ayah Tiko meninggal dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *