PILIHANRAKYAT.ID, Sumenep, menyikapi kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Anggota Komisi II dari Fraksi Partai Gerindra, Holik angkat bicara.
Menurut Holik, Saat ini yang harus dilakukan pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian Holtikultura Dan Perkebunan (Dispertahotbun) adalah mencari tau faktor-faktor yang membuat keberadaan pupuk bersubsidi di Sumenep mengalami kelangkaan.
“Yang petama yang harus dilakukan adalah mencari tau kenapa pupuk bersubsidi di Sumenep mengalami kelangkaan,” ujarnya, Jum’at (04/12/2020).
Dikantakan oleh Holik, kelangkaan pupuk bersubsidi bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor salah satunya ada pada input data kebutuhan pupuk di dinas pertanian yang tidak sesuai dengan kebutuhan pupuk para petani.
“Bisa saja kerena data kebutuhan dan suplay pupuk tidak singkron sehingga mengakibatkan kelangkaan,” ujarnya.
Selain data, lanjut politisi partai Gerindra ini menjelaskan, pendistribusian pupuk dari agen yang tidak tepat sasaran juga bisa menjadi faktor kelangkaan pupuk bersubsidi.
“Yang harus kita lakukan saat ini adalah berbedah di dua faktor itu.
Kalau ini masalahnya karena ketidak singkronan data antara kebutuhan dan suplay, maka yang wajib memperbaiki itu adalah dinas terkait, karena itu tanggung jawab mereka. ya kalau permasalahannya ada pada agen, maka disiplinkan agen bahkan kalau perlu di sangsi”, ujarnya.
Kelangkaan pupuk di Kabupaten Sumenep sudah dirasakan selama dua minggu terakhir ini, akibat kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut tidak sedikit dari kalangan masyarakat yang berprofesi sebagai petani mengalami ke khawatiran akan gagalnya panen dimusim tanam kali ini.
“Saya harap pemerintah bisa dengan cepat mengatasi masalah ini, agar keresahan masyarakat terkait kelangkaan pupuk juga bisa dengan cepat teratasi,” pungkasnya. (Nury/PR.ID)