Anisah; Pemimpin Yang Bagus Adalah Pemimpin Yang Ber-Indonesia

banner 468x60

PILIHANRAKYAT.ID, Leces – Anggota MPR RI yang juga sekaligus Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bunda Anisah Syakur memberi pemahaman mengenai Empat Pilar MPR terdiri Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, dan terkait tugas lembaga legislatif hingga soal konstitusi, pada para santri Pondok Pesantren Ummul Ulum, di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Kamis (28/7).

Anisah Syakur menyampaikan pesan khusus untuk pondok pesantren agar dijadikan tempat menempuh ilmu yang tidak hanya mendalami iman dan taqwa (ukuwah islamiyah) tetapi juga dapat menanamkan nilai empat pilar kebangsaan.

Empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 45, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika. Pesan ini disampaikan Anisah Syakur di hadapan para santri dan wali santri Pondok Pesantren Ummul Ulum pimpinan KH. Abdul Wahid, Leces, Kabupaten Probolinggo.

“Agar dapat terbentuk para calon pemimpin bangsa ini kelak dari pondok pesantren. Karena Pondok pesantren sudah melaksanakan Pancasila sehari-hari sehingga Sosialisasi Empat Pilar di lingkungan pesantren hanya untuk menyegarkan kembali agar kita hidup dan menghidupi Indonesia, karena inilah negara kita,” harap Anisah Syakur.

“Di negara kita (Indonesia). Pemimpin yang bagus adalah pemimpin yang ber-Indonesia, yang mampu ber-Bhineka Tunggal Ika sebab Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan adat istiadat” tegasnya

Sementara itu, pimpinan pondok pesantren Ummul Ulum, KH. Abdul Wahid mengatakan, sebaiknya sebagai umat Islam dapat menjalakan ‘lita’arafuu’.
“Artinya supaya kamu saling mengenal satu sama lain, saling menghormati, saling bantu untuk kemaslahatan umat. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal,” kata KH. Abdul Wahid.

“Salah satunya adalah keanekaragaman masyarakat dengan keyakinan yang berbeda satu sama lain. Maka akan lebih baik kita semua bersatu bersama untuk persatuan Indonesia yang lebih Berakhlak,” tambahnya

Beliau mengajak semua santri dan wali santri untuk terus mencintai dan mengamalkan nilai-nilai luhur bangsa dan Pancasila. Menurutnya, bahwa para santri sudah tidak asing lagi dengan nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila terutama Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sementara, Hulailah Istilaliyah, Tenaga Ahli Yang Ikut Mendampingi, Menyampaikan Materi Tentang 4 Pilar Kebangsaan berharap dengan sosialisasi Empat Pilar akan mengkokohkan nilai pilar kebangsaan di kalangan santri. bahwa para santri, kiai, dan ulama mempunyai peran yang penting dalam sejarah perjuangan bangsa.

Pondok pesantren dengan sendirinya sudah mengimplementasikan Empat Pilar Kebangsaan yang selama ini terus disosialisasikan MPR RI. Sebab, nilai-nilai Empat Pilar sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan pondok pesantren.

“Sila Persatuan Indonesia, pondok pesantren sangat meng-Indonesia, sangat mementingkan persatuan. Sila keempat, segala sesuatunya dimusyawarahkan di pesantren. Dan, sila kelima Pancasila, kehidupan di pesantren sangat sederhana dan tidak bermewah-mewah,” papar Hula.

“Sosialisasi ini untuk memahami kembali esensi dari pilar-pilar kebangsaan. Semoga para santri bisa bertambah wawasan terhadap kesatuan bangsa,” Pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *