Usai Musibah, Kota Palu Jadi Sasaran Revitalisasi Sentra IKM

Dirjen IKMA Gati Wibawaningsih. (FOTO: Antara)
Dirjen IKMA Gati Wibawaningsih. (FOTO: Antara)
banner 468x60

PILIHANRAKYAT.ID, Jakarta – Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya melakukan revitalisasi sentra industri kecil dan menengah (IKM) di Sulawesi Tengah (Sulteng) khususnya di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala usai musibah yang melanda wilayah tersebut.

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Gati Wibawaningsih menyebut tujuan dari langkah strategis untuk mendorong tumbuhnya wirausaha baru (WUB) sektor IKM sekaligus meningkatkan penyerapan tenaga kerja sehingga mampu meningkatkan perekonomian wilayah setempat.

“Upaya yang dilakukan Ditjen IKMA, di antaranya melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam berwirausaha terutama melalui peningkatan etos kerja, produktivitas, kreativitas, dan inovasi,” kata Gati Wibawaningsih, dalam pernyataan resminya di Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Revitalisasi IKM di tiga wilayah Sulteng tersebut, kata Gati, juga dalam rangka membangkitkan kembali gairah usaha pasca-bencana. Beberapa waktu lalu, kawasan Palu serta Sigi dan Donggala terkena dampak gempa bumi disertai tsunami dan likuifaksi.

“Musibah itu menyebabkan banyak korban jiwa maupun kerugian ekonomi dengan skala yang cukup besar. Selain itu, ikut menyusutkan kapasitas produksi di sektor industri, yang berakibat pada kerugian finansial bahkan pertumbuhan pembangunan mengalami penurunan,” paparnya.

Oleh karena itu, sejak masa tanggap darurat hingga saat ini memasuki masa rehabilitasi, Kemenperin bersama pemerintah daerah telah menyalurkan berbagai bantuan untuk meringankan beban para penyintas. Misalnya, menggelar pelatihan desain serta memfasilitasi pemberian mesin dan peralatan bagi sentra IKM rotan dan pakaian jadi di Kota Palu.

Kemudian, menyelenggarakan bimtek WUB IKM, yang juga dibarengi pemberian mesin dan peralatan konveksi di Kabupaten Sigi. Berikutnya, melaksanakan bimtek WUB IKM serta memfasilitasi pemberian mesin dan peralatan perbengkelan kendaraan roda dua dan pengelasan di Palu, Sigi, hingga Donggala.

“Selain bimtek, kami juga memberikan bantuan startup capital berupa peralatan produksi kepada kelompok usaha yang berada di Palu, Sigi dan Donggala,” ungkapnya.

Ia berharap, sinergi yang telah dibangun antara Kemenperin dengan segenap Dinas yang membawahi sektor industri di Provinsi Sulawesi Tengah, dapat mengakselerasi pertumbuhan jumlah WUB serta meningkatkan potensi sentra IKM, yang ujungnya akan berkontribusi signifikan pada perekonomian wilayah setempat bahkan secara nasional.

Kemenperin mencatat, hingga tahun 2018, jumlah IKM di Sulawesi Tengah mencapai 6.779 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 23.622 orang. Total nilai investasinya sebesar Rp297 miliar dan nilai produksinyamenembus hingga Rp2,8 triliun.

Gati optimistis, investasi sektor industri di Tanah Air akan semakin menggeliat karena komitmen pemerintah yang terus menciptakan iklim usaha yang kondusif. Misalnya, kebijakan kemudahan izin usaha serta memberikan insentif fiskal dan nonfiskal.

“Ditjen IKMA telah banyak melakukan pembinaan kepada pelaku IKM nasional melalui berbagai program dan kegiatan strategis seperti peningkatan kemampuan sentra IKM, pengembangan produk IKM, penumbuhan wirausaha baru IKM, restrukturisasi mesin dan peralatan IKM, serta workshop e-Smart IKM,” sebutnya. (Cipto/PR.ID)

Editor: Anwar Noeris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *