PILIHANRAKYAT.ID, Kalimantan Barat – Ikatan Mahasiswa Bata-Bata (IMABA) wilayah Kalimantan Barat menggelar Dialog Kebangsaan dengan tema Peran Mahasiswa Santri dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045. Acara ini berlangsung pada Rabu (20/3/2025) di Rafcochillout Cafe Jln Reformasi,Kota Pontianak Kalimantan Barat dan dihadiri oleh berbagai kalangan akademisi, Tokoh Pemuda dan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat IMABA , serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di wilayah tersebut.
Koordinator Wilayah IMABA Kalimantan Barat, Helmi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membangun kesadaran mahasiswa santri terhadap peran strategis mereka dalam menciptakan Indonesia yang maju dan berdaya saing di tahun 2045.
“Kita ingin menggali bagaimana mahasiswa santri bisa berkontribusi secara nyata dalam berbagai bidang, baik dalam pendidikan, ekonomi, sosial, maupun politik, sehingga cita-cita Indonesia Emas 2045 bukan sekadar wacana, tetapi menjadi kenyataan,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Umum DPP IMABA, Supra menegaskan bahwa santri santri memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga nilai-nilai persahabatan dan memperkuat peran intelektual dalam pembangunan nasional. “Mahasiswa santri harus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan mengedepankan keilmuan, moralitas, dan komitmen persahabatan yang kuat,” ujarnya.
Diskusi ini menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya Derrahman selaku anggota DPRD Kubu Raya dan Sarijan Anggota DPRD Kota Pontianak akan tetapi mereka tidak bisa menghadiri kegiatan tersebut dikarenakan ada tugas DPRD masing-masing yang tidak bisa ditinggalkan.
Narasumber tersebut digantikan oleh Abd Hamid selaku akademisi IAIN Pontianak dan Jamalludin selaku Founder Pionir Kreatif Muda. Kedua narasumber menekankan pentingnya mahasiswa santri untuk terus mengasah kemampuan intelektual, beradaptasi dengan perkembangan zaman, serta menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
“Mahasiswa santri harus menjadi agen perubahan yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi. Kolaborasi antara nilai-nilai pesantren dan inovasi modern menjadi kunci untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” kata Abd Hamid dalam paparannya.
Sementara itu, Jamalludin mengingatkan bahwa dalam membangun masa depan bangsa, mahasiswa santri harus tetap berpegang teguh pada akhlak dan moral yang kuat. “Keberhasilan suatu bangsa tidak hanya ditentukan oleh kemajuan teknologi, tetapi juga oleh karakter manusianya. Oleh karena itu, santri harus menjadi teladan dalam sikap dan perilaku,” tuturnya.
Dialog ini mendapatkan respons positif dari para peserta. Salah satu mahasiswa, Siti Aisyah, menyatakan bahwa acara ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana mahasiswa santri bisa turut serta dalam pembangunan bangsa. “Saya semakin termotivasi untuk berkontribusi lebih banyak dalam bidang yang saya tekuni, baik dalam akademik maupun sosial,” katanya.
Dengan terselenggaranya Dialog Kebangsaan ini, IMABA Kalimantan Barat berharap agar mahasiswa santri dapat lebih aktif dalam mengambil peran strategis demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. IMABA juga berencana untuk mengadakan kegiatan serupa di masa mendatang guna terus mendorong peran mahasiswa santri dalam pembangunan bangsa.