Kepada Timbalan Sultan, Menag: Kita Serumbun dan Sebangsa, Diikat Kemelayuan dan Keislaman

banner 468x60

PILIHANRAKYAT.ID, BRUNEI – Hari pertama pertemuan Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) digelar bilateral talk. Pada kesempatan pertama, Menag Lukman Hakim melakukan pembicaraan dengan Menteri Bertanggungjawab Hak Ehwal Masyarakat Islam Singapura Encik Masagos Zulkifli.

Kali kedua, Menag berbincang dengan Menteri Agama Brunei Darussalam Pahin Udana Khatib Dato Paduka Seri Setia Usaha Ustaz Haji Awang Badaruddin bin Pengarah Dato Paduka Haji Awang Othman. Terakhir, Menag berdiskusi dengan Menteri Agama Malaysia Datuk Seri Dr. Mujahid bin Yusof Rawa.

Pertemuan berlangsung di Jerudong, Brunei. Ikut mendampingi Menag, Sekjen Kemenag M Nur Kholis Setiawan, Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Kabadan Litbang dan Diklat Abd Rahman Mas’ud, Kedubes RI untuk Brunei Darussalam Sujatmiko, Direktur Penerangan Agama Islam A Juraidi, dan Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Mastuki, serta para Ketua Delegasi Senior Officials Meeting (SOM) MABIMS.

“Tadi saya bertemu dengan Menteri Agama Singapura, lalu Brunei dan Malaysia. Alhamdulillah meski singkat, pertemuan cukup produktif,” ujar Menag di Brunei, Kamis (15/11/2018).

“Kita membicarakan hubungan bilateral, terkait bagaimana pengelolaan ibadah haji. Juga terkait urusan pernikahan karena banyak WNI di Malaysia, Singapura, dan Brunei,” sambungnya.

Menurut Menag, bilateral talk juga membincang program jaminan produk halal. Indonesia sejak 2014 terus melakukan beragam persiapan. Apalagi sejak 2016, Kementerian Agama sudah memiliki struktur baru bernama Badan Pengelolaan Jaminan Produk Halal (BPJPH)

“Indonesia sedang serius persiapan sertifikasi halal. Semua negara memiliki konsern yang sama. Pada tataran operasional, ini akan dibahas bersama,” ujarnya.

Hal lain yang didiskusikan terkait dakwah Islam rahmatan lil alamin. Dikatakan Menag,  globalisasi memunculkan faham keagamaan transnasional yang tidak sejalan dengan pemahaman mainstream masyarakat di empat negara MABIMS. Bahkan, faham tersebut dirasakan cenderung ke arah ekstrem.

“Ini tantangan dan kita bersepakat bagaimana Islam rahmatan lil ‘alamin dikedepankan,” tuturnya.

Menurut Menag, sebagai pendekatan, setiap negara memiliki istilah masing-masing dalam dakwah Islam Rahmatan lil ‘alamin. Malaysia menyebutnya dengan istilah Model Malaysia. Di Indonesia, ada yang mengenalkan dengan istilah Islam Nusantara dan Islam Berkemajuan. “Intinya sama, bagaimana mendakwahkan Islam yang menebarkan rahmat bagi dunia dengan memperhatikan konteks masing-masing,” tutupnya.

Selanjutnya, Menag Lukman bersama Menteri Agama Brunei, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) diterima Timbalan Sultan Brunei Duli Yang Teramat Mulia Paduka Seri Pengiran Muda Mahkota Pengiran Muda Haji Al-Muhtadee Billah Ibni Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah di Qasr Al-Mizan. 

“Dalam pertemuan tersebut, kami memperbincangkan banyak hal, antara lain meneguhkan tekad agar bagaimana nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin senantiasa jadi tujuan dalam dakwah Islam di negara masing-masing,” ujar Menag.

Hal lain yang didiskusikan dalam pertemuan yang berlangsung sekira 30 menit ini,  lanjut Menag, terkait upaya memperkuat jalinan kerjasama di bidang pendidikan, kebudayaan ekonomi syariah, serta wisata dan produk halal.

Kepada Timbalan Sultan, Menag menjelaskan bahwa sejumlah menteri di Brunei tengah mengikuti pertemuan Menteri-Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) ke-18. Pertemuan dua tahunan ini membahas beberapa agenda, antara lain tentang penguatan kehidupan keagamaan, peningkatan SDM, serta kerjasama dalam pendidikan,  budaya,  serta wisata dan produk halal. 
“Timbalan Sultan bersyukur, pertemuan MABIMS di Brunei cukup bermanfaat dan berharap semua yang dirumuskan bisa ditindaklanjuti di masing-masing negara,” ucap Menag.

“Meski di wilayah berbeda-beda, hakikatnya kita serumpun dan sebangsa, diikat dengan kemelayuan dan keislaman. Sehingga, peradaban Islam harus terus diupayakan agar berkembang dengan baik,” lanjutnya.

Pewarta: Mursyidul Umam
Editor: Didik Hariyanto
pilihanrakyat, pilihan rakyat, menteri agama, lukman hakim saifuddin, moderasi agama, moderasi beragama, agama moderat, mabism, sertifikasi halal,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *