PILIHANRAKYAT.ID, Probolinggo-Dalam upaya memperkuat nilai-nilai toleransi di tengah derasnya arus informasi digital, Seminar bertajuk “Bijak dan Cerdas Bermedia Sosial; Menguatkan Toleransi di Tengah Maraknya Ujaran Kebencian dan Berita Hoaks” digelar di Kampoeng Kita Hotel & Resto, Probolinggo, pada Senin (16/06/2025).
Acara ini dihadiri oleh RMI PCNU Kota Kraksaan serta sejumlah tokoh agama, pemuda, dan masyarakat dari berbagai kalangan. Kehadiran mereka menunjukkan kepedulian terhadap pentingnya menjaga ruang digital yang sehat dan membangun.
Dua narasumber utama dalam seminar tersebut, Wahab Syaroni dan Ahmad Fawaid, menyampaikan materi yang mengedukasi sekaligus membuka wawasan peserta tentang pentingnya literasi digital dan sikap bijak dalam bermedia sosial.
Dalam paparannya, Wahab Syaroni menekankan bahwa media sosial bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga ruang yang berpengaruh terhadap pembentukan opini publik. “Ketika kita membagikan informasi, kita sedang membentuk cara berpikir masyarakat. Maka dari itu, penting untuk menyaring sebelum sharing,” ujarnya.
Sementara itu, Ahmad Fawaid mengajak peserta untuk memperkuat nilai-nilai toleransi dalam kehidupan digital. Ia menyoroti betapa mudahnya ujaran kebencian dan hoaks menyebar di media sosial, yang sering kali memicu konflik sosial.
“Toleransi tidak cukup diucapkan, tapi harus dipraktikkan, termasuk di ruang digital. Tanggung jawab moral kita adalah menjaga ruang maya tetap sehat dan damai,” tegasnya.
Fawaid juga memberikan catatan kritis tentang pola baru penyebaran radikalisme di era digital. “Sepuluh tahun terakhir hingga 2023, radikalisme disebarkan lewat bom. Tapi tahun ini, bom itu ada di ponsel kita—berupa narasi kebencian, disinformasi, dan provokasi yang tersebar luas tanpa filter,” ungkapnya.
Seminar ini juga menghadirkan sesi diskusi interaktif, di mana peserta aktif bertanya dan berbagi pengalaman tentang tantangan yang mereka hadapi dalam bermedia sosial. Berbagai contoh kasus penyebaran hoaks dan ujaran kebencian juga dibedah untuk memberikan pemahaman mendalam.
Panitia penyelenggara berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menciptakan masyarakat yang lebih cerdas, bijak, dan toleran dalam bermedia sosial. Dengan meningkatnya kesadaran literasi digital, diharapkan masyarakat mampu menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah dalam penyebaran informasi di era digital.