Jadwal Umroh Dihentikan, Jokowi; Antisipasi Virus Corona

Jokowi (foto: ist)
Jokowi (foto: ist)
banner 468x60

PILIHANRAKYAT.ID, Jakarta-Dengan adanya himbauan langsung dari pemerintah Arab Saudi, terkait jadwal umroh yang dihentika untuk sementara langsung mendapat respon langsung oleh Jokowi. Pasalnya, Jokowi hanya tidak ingin Warga Indonesia terkena virus corona.

Respon yang dilakukan oleg Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak lain hanya menghargai keputusan Pemerintah Arab Saudi memberhentikan sementara jadwal umrah ke Tanah Suci bagi seluruh jemaah di luar negaranya. Upaya itu untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

“Pertama itu kebijakan dari pemerintah Arab Saudi. Kita menghargai, kita menghormati, karena apapun yang namanya kesehatan itu dinomor satukan oleh pemerintah Arab Saudi. Kita sangat menghargai, “Kata Jokowi di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 27 Februari 2020.

Menyikapi kebijakan yang diumumkan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi tersebut Jokowi mengaku belum berbicara langsung dengan Menteri Agama Fachrul Razi. Namun, dia menghormati penangguhan jemaah umrah ke Arab Saudi tersebut.

“Belum, saya baru mendapatkan informasi kemarin. Saya kira ini kan tidak hanya untuk Indonesia, tapi untuk semua negara, karena mereka ingin memproteksi, melindungi warga negaranya dari virus corona,” ucap Jokowi.

Belakangan virus corona menjadi ancaman di Timur Tengah. Berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan Arab Saudi, kementerian luar negeri kerajaan tersebut akhirnya mengeluarkan pencegahan proaktif penyebaran COVID-19 dengan menangguhkan jemaah umrah dari seluruh dunia pada Kamis 27 Februari 2020 waktu setempat.

Sehari sebelumnya, dua kasus virus corona terjadi di Pakistan. Kasus pertama di negara di Timur Tengah tersebut diderita pasien yang baru saja pulang dari Iran.

Dalam keterangan resmi otoritas setempat, satu pasien terbukti terjangkit virus corona setelah menghabiskan tiga hari di Kota suci, Qom, Iran. Di sana dia bersama dengan 28 peziarah, sebelum kembali ke Pakistan pada Kamis, 20 Februari 2020.

“Kami mendapati (virus corona) dari salah satu anggota di kelompok (peziarah) tersebut, sehingga mereka ditempatkan di ruang isolasi,” kata penasihat kepala Menteri Provinsi Sindh, Murtaza Wahab, kepada Reuters.

Menteri Kesehatan Pakistan Zafar Mirza menyebut pasien kedua yang dirawat di rumah sakit di Islamabad, juga baru tiba dari Iran.

“Kedua kasus kini sedang ditangani sesuai protokol standar klinis dan kondisi keduanya stabil. Tak perlu panik, semuanya terkendali,” kata Mirza.

Pakistan menutup perbatasannya dengan Iran pada Minggu 23 Februari 2020 menyusul adanya wabah di negara tetangganya, Pakistan.

Sementara itu, lebih dari 200 peziarah Muslim Syiah Pakistan ditahan di fasilitas karantina darurat di wilayah perbatasan. Otoritas di kawasan perbatasan Pakistan, Balochistan, telah menutup semua lembaga pendidikan hingga 15 Maret 2020 sebagai langkah pencegahan penyebaran virus. (Rifa’i/PR.ID)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *