PILIHANRAKYAT.ID, Denpasar-Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi meresmikan pengembangan Wisata Medis Internasional di Bali, sebagai bagian dari strategi besar pemerintah dalam mendorong transformasi layanan kesehatan nasional sekaligus memperkuat sektor pariwisata berbasis kesehatan.
Dalam kunjungannya ke Bali, Presiden Prabowo meninjau langsung fasilitas unggulan seperti Bali International Hospital (BIH) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Ngoerah Sun Wellness and Aesthetic Center di RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah, Denpasar.
“Bali tidak hanya indah secara alam dan budaya. Ke depan, Bali juga akan dikenal sebagai pusat layanan kesehatan bertaraf internasional yang melayani masyarakat lokal dan pasien dari seluruh dunia,” ujar Prabowo dalam sambutannya.
Fasilitas Kesehatan Kelas Dunia
Bali International Hospital (BIH) merupakan proyek utama dalam kawasan KEK Sanur yang dikembangkan oleh BUMN PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) dan mitranya, Mayo Clinic dari Amerika Serikat. Rumah sakit ini menawarkan layanan unggulan seperti bedah jantung, neurologi, onkologi, ortopedi, gastroenterologi, serta layanan estetika dan rehabilitasi.
RS ini telah mulai beroperasi sejak 14 April 2025 dan ditargetkan menarik pasien dari Australia, Asia Tenggara, hingga Timur Tengah.
Sementara itu, Ngoerah Sun Wellness and Aesthetic Center menawarkan layanan kecantikan, anti-aging, spa kesehatan, serta pusat pemulihan modern, menyasar wisatawan yang ingin menikmati liburan sambil menjaga kebugaran.
Kurangi Devisa Keluar, Tarik Wisatawan Masuk
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan bahwa program wisata medis ini merupakan upaya pemerintah untuk menghentikan kebiasaan masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri.
“Setiap tahun lebih dari 2 juta orang Indonesia berobat ke luar negeri, membuang devisa hingga Rp100 triliun. Dengan fasilitas seperti ini, kita bukan hanya menahan devisa, tapi justru menarik wisatawan luar untuk berobat ke Indonesia,” ujar Budi.
KEK Sanur Jadi Andalan Baru Bali
Kawasan Ekonomi Khusus Sanur kini menjadi ikon wisata medis Indonesia, dengan nilai investasi lebih dari Rp6 triliun dan menyerap ribuan tenaga kerja lokal. Pemerintah menargetkan kontribusi sektor ini dapat menyumbang Rp19,6 triliun devisa hingga tahun 2045.
Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria, menyatakan bahwa keberadaan rumah sakit dan fasilitas wellness ini adalah tonggak penting menjadikan Bali sebagai destinasi wisata kesehatan kelas dunia.
Dukungan Masyarakat dan Pelaku Wisata
Masyarakat Bali serta pelaku pariwisata menyambut positif program ini. Selain memperpanjang masa tinggal wisatawan, wisata medis juga dinilai akan membuka peluang kerja, investasi, dan menghidupkan sektor ekonomi kreatif lainnya.
“Dulu orang ke Bali hanya untuk berlibur. Sekarang bisa sembuh, sehat, dan kembali bugar di tempat yang sama. Ini peluang luar biasa,” ujar Ni Luh Kartika, pengelola resort di Ubud.