PILIHANRAKYAT.ID, Sumenep – Sejumlah mahasiswa Universitas KH. Bahaudin Mudhary Madura yang tergabung dalam Aliansi Barisan Pemuda Bangkit menggelar aksi demonstrasi di depan gerbang pintu masuk kampus, pada, Senin, (22/08/2022).
Mereka membawa beberapa tuntutan. Diantaranya adalah reformasi birokrasi dan akademisi. Mereka menilai birokrasi di kampus Uniba Madura terkesan dibuat sebagai bahan permainan.
Ada sejumlah dosen lulusan S1 yang sudah aktif mengajar. Padahal Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Disebutkan bahwa dosen wajib punya kualifikasi akademik minimal S2 (Magister).
“Ini kami yang menerima akibatnya. Dosen yang tidak memenuhi syarat legalitas dan tidak memiliki kapasitas tetap bisa ngajar di kampus kita, ini kan jeruk makan jeruk”. Kata Ali Imran Fahrudi.
Dalam orasi yang disampaikan oleh orator, pihak kampus sengaja melemahkan peran Ormawa. Pasalnya, sampai saat ini Ormawa tidak aktif karena mahasiswa yang terpilih di Ormawa sampai sekarang tidak dilantik.
“Ini memang disengaja. Kampus tidak mensuport kemajuan mahasiswanya, karena sudah jelas adanya Ormawa menjadi lahan untuk pelatihan dan perkembangan mahasiswa. Tapi sekarang malah tidak dilantik.” tegas korlap BPB
Sejumlah massa aksi mendesak masuk untuk meminta penjelasan kepada Rektor. Akan tetapi pada saat itu rektor sedang tidak di kampus. Menurut, Bidang kemahasiswaan, Rektor sedang dalam perjalanan dinas.
Akhirnya mereka ditemui oleh Bidang kemahasiswaan. Meskipun dalam keadaan kecewa mereka masuk ruangan Aula untuk diskusi.
Tidak sampai satu jam, mereka keluar. Alasannya mereka tidak mendapatkan penjelasan yang sesuai dengan apa yang mereka tuntut.
“Kami akan kembali lagi, pantang bagi kami berhenti sebelum ada kejelasan.” Pungkas Korlap BPB.