Wahab Talaohu: Aktivis 98 Telah Komitmen Untuk Memperjuangan Nilai Bukan “Kacung Politik”

Wahab Talaohu: Aktivis 98 Telah Komitmen Untuk Memperjuangan Nilai Bukan “Kacung Politik”
Wahab Talaohu saat menjelaskan politik di Indonesia. (Foto; Akurat.co)
banner 468x60

SUARARAKYATINDO.COM- Manuver politik oleh elit belakangan semakin masif. Jika dihimpun terdapat Warta penting dalam wacana hangat perbincangan publik yang muncul sejak Juli-Agustus. Pertama, pertemuan antar Budiman Sujadtmiko dengan Prabowo Subianto yang berkahir dipecatnya Budiman dari PDIP. Kedua, bergabungnya PAN dan Golkar dalam koalisi KIR. ketiga Usulan Cak imin sebagai cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan.

Salah satu jenderal semanggi sekaligus tokoh penting dalam sejarah reformasi yakni, Wahab Talaohu Dalam wawancaranya melalui akun youtube Akuratco, menyampaikan adanya pergeseran dalam politik merupakan hal yang demokratik. Statement Wahab sekaligus menanggap Budiman Sujaditmiko yang sempat menjadi perbincangan beberapa pekan lalu saat bertemu dengan Prabowo Subianto.

“Jauh sebelum adanya Budiman, ada beberapa aktivis 98 yang tergabung dalam Gerindra, dan itu sah-sah saja dalam negara demokratik. Yang peling terpenting Presiden 2024 harus mengawal agenda reformasi dan melanjutkan apa yang telah di lakukan oleh Jokowi”, ucap Wahab.

Wahab juga mnyampaikan proses transisi kekekuasaan di tahun 2024 menjadi momentum krusial.

“Saya melihat posisi aktivis 98 saat ini sebagai diaspora dalam segala bidang baik itu politik, ekonomi, maupun budaya di cabang-cabang kekuasaan. Posisi aktivis 98 saat ini dalam agenda memaknai kekuasaan, itulah sebabnya aktivis 98 secara keseluruhan tidak berada pada capres tertentu. Itu dibenarkan, yang jadi masalah jika kawan-kawan (aktivis 98) menjadi mohon maaf “kacung politik”, Tandasnya.

Apa yang diucapkan oleh Wahab berkaitan dengan komitmen bersama oleh kelompok eksponensial aktivis 98 tentang perjuangan nilai.

“kalau dia sudah jadi “kacung” maka dia (aktivis 98) hanya menjadi alat kekuasaan”. Dia harus setara merdeka dan berdaulat dalam mendorong capres atau cawapres tertentu”, tuturnya.

Wahab sekaligus mengingatkan bahwa sejarah 98 merupakan sejarah perubahan reformasi. Bahkan wahab masih meyakini perjuangan aktivis 98 saat ini masih bersandar pada prinsip dan nilai dasar perjuangan.

“aktivis 98 punya determinan, sehingga siapapun capres maupun cawapres yang nantinya memberikan tempat untuk berkolabotrasi dan bersinergi tentu ini akan memberikan manfaat tidak sedikit karena endurance kawan-kawan aktivis 98 sudah terbiasa hidup susah dan memiliki stamina yang sangat panjang”’ ucap wahab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *