Oleh Tan Hamzah
PILIHANRAKYA.ID, –Aku tidak tahu bagaimana cara main politik dengan cantik, tapi aku paham bagaimana permainan sepakbola bisa dikatakan cantik. Politik ialah produk manusia yang dikonstruk untuk memperbaiki tatanan sosial, tujuan politik ialah membentuk peradaban manusia menjadi lebih baik, sejahtera, dan bahagia. Tetapi, ketika melihat proses perpolitikan tidak lebih seperti perang tanpa senjata, atau sepak tanpa bola. Kecerdasan membaca strategi dan analisis tentang kelebihan-kekurangan merupakan faktor kunci dalam momentum politik. Komponen pemain politik tidak jauh berbeda dengan tim sepakbola, ada beberapa pos yang harus diisi beserta tugas yang menyertainya karena itu medan politik sama halnya dengan lapangan rumput stadion, ada batas bermain, ada daerah lawan, dan ada daerah kita (sebagai kawan).
Tidak ada yang tidak mungkin dalam permainan sepakbola, bukankah politik juga begitu. Jika tim kuda hitam bisa saja menjadi juara, mengapa politikus yang dianggap lemah tidak ikut diperhitungkan, Mafia kata yang tepat untuk menunjukkan kekuatan tersembunyi, pemain ke 13 yang bisa merubah skor dan pemenang. Tetapi sebelum masuk dalam ranah pemain ke 13 tersebut, ada kalanya kita memperhatikan hal substansial yang berada dalam permainan itu sendiri.
Pertama, komposisi tim yang seimbang. Dalam sebuah permainan yang dimainkan dalam waktu normal (2×45 menit), sebuah tim sama-sama mempunyai pemain sebanyak 12 orang yang disebar dalam beberapa tempat, seperti kiper, bek, gelandang, dan penyerang. Setiap orang punya tugas masing-masing, kiper bertugas untuk menjaga gawang agar tidak kebobolan, kiper merupakan pertahanan terakhir agar lawan tidak mudah mengambil skor kemenangan, bek bertugas menghalau serangan lawan sedini mungkin, bek harus mengantisipasi setiap kemungkinan peluang yang bisa menciptakan gol dan mengancam kemenangan. Gelandang, dalam sepakbola modern, gelandang mempunyai tugas yang cukup kompleks dan sibuk, sebagai pengatur irama permainan, membantu pertahanan sekaligus menyusun serangan, tugas tersebut membuat gelandang harus tanggap dalam membaca situasi permainan, jika ia lengah dan kehilangan bola, mungkin beberapa detik setelahnya akan menguntungkan lawan. Penyerang, bertugas memecah kebuntuan dengan menciptakan peluang gol sebanyak mungkin, kunci sebenarnya penyerang ialah membuka ruang di lini pertahanan musuh dan mengambil momen yang tepat untuk mencetak gol. Dalam politik pemetakan pemain juga ada, penyerang merupakan patron terdepan untuk merebut kekuasaan, saya menempatkan calon pemimpin yang bermain di area ini, karena posisi ini merupakan posisi yang mendapat sorotan paling menonjol diantara beberapa posisi lainnya, penyerang ibarat bintang dan pahlawan dalam permainan, itu cocok bagi calon yang ingin maju untuk mendapatkan posisi jabatan penting.
Gelandang, ada dua tipe gelandang, gelandang bertahan dan gelandang serang, keduanya mempunyai tugas mengatur ritme permainan, menguasai dan merebut bola, dan memberi umpan manja pada penyerang, dalam politik, yang dimaksud dengan gelandang ialah tim sukses dan juru bicara, seorang juru bicara dalam melakukan debat dan membela pemimpin yang akan mereka usung, harus menampilkan citra positif, dan mampu meyakinkan setiap orang bahwa mereka bisa mengendalikan alur politik yang sedang berjalan, ia juga bertugas kapan harus menyerang lawan dan kapan harus bertahan.
Bek, bek yang tangguh dan sigap memang kurang mendapat perhatian, tapi tanpa sadar ialah yang membuat serangan kuat, bek bertugas menghalau serangan lawan yang mengancam ketidakstabilan dalam tim dan membuat gol. Dalam politik saya menempatkan media mainstream yang mendukung salah satu paslon, media bertugas menghalau citra buruk pada seorang pemimpin yang diusung, dengan kekuatan media ia akan mampu merubah opini masyarakat dan beralih mendukungnya, tipe media sering kita abaikan keberadaannya tetapi jika kita melihat lebih jeli, sesungguhnya media tidak pernah netral, ia akan berpihak pada salah satu paslon, karena begitulah sebuah permainan politik membutuhkan instrument untuk meyakinkan pendukung bahwa timnya akan menang.
Kiper, merupakan pertahanan terakhir dan posisinya tidak boleh dikosongkan, kiper di era modern bukan hanya bertugas menunggu bola di lini belakang dan mendapat tendangan serangan, tetapi juga bermain operan atau passing sebanyak mungkin tak jarang seorang kiper menciptakan assist bagi penyerang di depan. Penyedia finansial dan pemberi dana sangat penting dalam kontestasi politik, saya menempatkan investor ini karena tidak pernah dilihat dan ditanya dalam ajang politik, ketika ia kebobolan dan kalah, ia yang akan disalahkan pertama, kalau orang biasa menyebut, ia kekuarangan sogok untuk memenangkan politik, begitulah kiper tak terlihat tapi orang pertama yang dicurigai melakukan kesalahan sehingga timnya kalah.
Saya akan mengilustrasikan tim tersebut dalam sepakbola, FC Barcelona tahun 2009, 2011 dan 2015 mampu merajai eropa hingga dunia, alasannya karena komposisi pemain cukup berimbang bahkan sampai tatanan pemain pengganti. Tim yang solid dan kokoh akan menjadi lawan yang berat, ditambah kemapuan skill pemain yang diatas rata-rata serta taktik yang dibawa. Kala itu Valdes tampil sebagai kiper Barcelona, kemampuannya tidak diragukan lagi, telah banyak penyelamatan yang ia tampilkan, hanya saja kala itu ia punya pesaing yang cukup berat, Casillas, Neuer dan Buffon hampir setara dengannya sebagai penjaga mistar. Pertahanan Barcelona diisi oleh Puyol, Pique, Dani Alves, dan Abidal, bek tersebut sangat tangguh dan sulit ditembus, bahkan mereka mampu mencetak gol di beberapa moment, Alves dan Abidal pun turut aktif membantu penyerangan, di posisi gelandang Barcelona mempunyai Xavi, Iniesta, dan Busquet yang dianggap sebagai trio paling stabil dan terbaik sepanjang masa, dibawah control permainan mereka tidak ada pertahanan yang tidak bisa ditembus, lini serang barca punya Messi, David Villa dan Pedro yang cukup menakutkan lawan.
Bersambung!!!!