PILIHANRAKYAT.ID, Semarang-Nama Ketua DPD Partai Hanura Jawa Tengah, Bambang Raya, kembali menjadi perbincangan publik. Selain karena statusnya sebagai pimpinan partai, sorotan juga tertuju pada kekayaan pribadi Bambang yang sempat dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Berdasarkan data resmi yang tersedia di situs e-LHKPN KPK, terakhir kali Bambang Raya melaporkan kekayaannya pada tahun 2010 saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Semarang. Dalam laporan tertanggal 5 Maret 2010 tersebut, Bambang Raya yang saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp18.834.655.144.
Harta tersebut terdiri dari berbagai aset, antara lain tanah dan bangunan di wilayah Semarang dan sekitarnya, kendaraan bermotor, surat berharga, serta simpanan tunai dan giro. Sayangnya, hingga saat ini belum ada laporan terbaru di situs e-LHKPN yang menunjukkan perkembangan nilai kekayaan Bambang Raya dalam beberapa tahun terakhir.
Ketiadaan laporan harta terbaru dari Bambang memunculkan berbagai spekulasi. Apalagi saat ini ia menduduki jabatan strategis sebagai Ketua Partai Hanura Jawa Tengah, yang menuntut keterbukaan dan akuntabilitas sebagai tokoh publik. Laporan kekayaan yang transparan juga dinilai penting untuk menunjukkan integritas dan komitmen terhadap pemberantasan korupsi.
Pakar politik Universitas Diponegoro, Dr. Hasyim Anshori, menyatakan bahwa keterbukaan pejabat publik dalam melaporkan kekayaan adalah hal fundamental.
“Masyarakat berhak tahu sejauh mana pejabat publik menunjukkan integritasnya, termasuk dalam hal pelaporan harta kekayaan. Jika sudah tidak menjabat, memang tidak wajib, tapi secara moral itu penting,” ujarnya.
Sementara itu, pihak DPD Hanura Jateng belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan kekayaan Bambang Raya atau alasan belum adanya pelaporan terbaru ke KPK.
Bambang Raya sendiri dalam beberapa pekan terakhir juga menjadi sorotan karena kasus dugaan penyalahgunaan tempat hiburan malam. Meski demikian, belum ada informasi yang mengaitkan kasus tersebut dengan laporan kekayaannya.
Hingga berita ini diturunkan, redaksi masih berusaha mendapatkan konfirmasi resmi dari pihak Bambang Raya maupun DPD Partai Hanura Jateng mengenai laporan kekayaan terkini.