PILIHANRAKYAT. ID, Probolinggo-Bulan Juni menjadi momentum penting bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). DPC PDIP Kabupaten Probolinggo menyatakan bahwa sepanjang bulan ini akan digelar berbagai agenda dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno, yang rutin diperingati setiap tahun.
Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Probolinggo, Didik Irfan, menjelaskan bahwa bagi PDIP, bulan Juni memiliki makna historis dan ideologis yang sangat dalam. “Bulan Juni adalah Bulan Bung Karno. Ini bukan sekadar peringatan, tapi penghormatan terhadap sejarah lahirnya pemikiran besar Bung Karno untuk bangsa Indonesia,” ungkap Didik, Sabtu (15/6/2025).
Didik merinci, bulan Juni memiliki banyak peristiwa penting yang berkaitan langsung dengan Ir. Soekarno, Proklamator dan Presiden pertama Republik Indonesia. “Bung Karno lahir pada 6 Juni, wafat pada 21 Juni, dan Pancasila sebagai dasar negara juga lahir pada 1 Juni. Semua itu terjadi di bulan Juni,” jelasnya.
Sebagai bagian dari rangkaian peringatan tersebut, pada Minggu (15/06/2025) DPC PDIP Kabupaten Probolinggo menggelar jalan sehat yang diikuti oleh lebih dari seribu peserta. Kegiatan ini dipusatkan di Lapangan Bayeman, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, dan melibatkan kader PDIP serta masyarakat umum dari berbagai kalangan. Jalan sehat berlangsung meriah dan menjadi ajang kebersamaan yang mengedepankan semangat gotong royong dan persatuan.
Tidak hanya berhenti di jalan sehat, rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno akan terus berlanjut hingga 29 Juni 2025. DPC PDIP telah menyusun berbagai agenda lainnya seperti Seminar Kebangsaan serta lomba-lomba bertema nasionalisme yang melibatkan pelajar dan masyarakat umum.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menghidupkan kembali semangat perjuangan Bung Karno, terutama nilai-nilai kebangsaan, persatuan, dan gotong royong yang hari ini sangat relevan untuk terus kita rawat,” tegas Didik.
Peringatan Bulan Bung Karno juga menjadi upaya PDIP untuk menanamkan kembali pemahaman ideologi Pancasila, terutama kepada generasi muda. “Bung Karno bukan milik PDIP saja, tapi milik seluruh rakyat Indonesia. Namun sebagai partai ideologis, kami punya tanggung jawab moral untuk terus menjaga dan merawat ajarannya,” tutupnya.